Dalam era transformasi teknologi, Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Mesin (PTM) Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) berhasil menciptakan inovasi terbaru dengan menyulap motor bekas menjadi kendaraan listrik. Proyek ini tidak hanya menjadi bukti dari kreativitas dan kecerdasan mahasiswa, tetapi juga sebagai kontribusi mereka terhadap lingkungan dan masa depan energi terbarukan.
Proyek ini dimulai dengan inisiatif kelompok mahasiswa PTM yang menyadari bahwa banyak motor bekas di Bali yang sudah tidak digunakan lagi. Motor-motor ini, yang sering kali hanya menjadi limbah, diubah menjadi kendaraan ramah lingkungan dengan mengonversi sistem mesinnya menjadi motor listrik. Dengan menggunakan komponen yang relatif mudah didapatkan, mahasiswa ini berhasil menggantikan mesin berbahan bakar minyak dengan motor listrik.
Proses konversi ini melibatkan beberapa tahap penting, termasuk penggantian mesin pembakaran internal dengan motor listrik, penambahan baterai sebagai sumber energi, serta modifikasi rangka agar mampu menampung komponen baru. Tidak hanya itu, mereka juga melakukan penyesuaian pada sistem penggerak dan kelistrikan motor agar sesuai dengan kebutuhan tenaga listrik.
Menurut salah satu anggota tim, tantangan terbesar dalam proyek ini adalah menemukan keseimbangan antara performa dan efisiensi. Meskipun teknologi motor listrik sudah mulai populer, memastikan bahwa kendaraan ini dapat berfungsi secara optimal di kondisi jalan Bali yang bervariasi menjadi perhatian utama. Namun, setelah melakukan beberapa kali uji coba, mereka berhasil mengembangkan sistem yang tidak hanya efisien, tetapi juga mampu menempuh jarak yang cukup jauh dengan sekali pengisian baterai.
Salah satu aspek menarik dari proyek ini adalah penggunaan baterai lithium-ion sebagai sumber daya utama. Baterai ini dipilih karena memiliki daya tahan lebih lama dan bobot yang lebih ringan dibandingkan baterai timbal-asam. Selain itu, pengisian ulang baterai juga lebih cepat, sehingga motor listrik ini dapat digunakan kembali dalam waktu singkat setelah baterai habis.
Keberhasilan proyek ini tentu saja tidak terlepas dari bimbingan dosen PTM yang berpengalaman, seperti Dr. I Nyoman Pasek Nugraha, S.T., M.T. yang selalu mendukung inovasi mahasiswa di bidang teknik mesin. Dengan dorongan untuk terus berinovasi dan menerapkan ilmu yang mereka pelajari di kampus, mahasiswa PTM Undiksha mampu menghasilkan karya yang bernilai tinggi.
Tidak hanya berfokus pada teknologi, proyek ini juga memiliki dampak sosial yang besar. Di tengah meningkatnya kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan, kendaraan listrik seperti motor hasil modifikasi ini dapat menjadi solusi untuk mengurangi polusi udara dan ketergantungan pada bahan bakar fosil. Hal ini sejalan dengan program pemerintah Indonesia yang mendorong penggunaan energi terbarukan.
Para mahasiswa juga berharap proyek ini bisa menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain, baik di dalam maupun di luar Undiksha, untuk terus mengembangkan inovasi-inovasi yang ramah lingkungan. Mereka percaya bahwa dengan semangat kolaborasi dan kreativitas, generasi muda dapat memainkan peran penting dalam mengatasi tantangan lingkungan dan teknologi masa depan.
Ke depannya, mahasiswa PTM Undiksha berencana untuk mengembangkan proyek ini lebih lanjut, termasuk dengan menambahkan fitur-fitur canggih seperti pengisian baterai melalui energi surya dan meningkatkan performa kendaraan agar lebih ramah pengguna. Ini adalah langkah awal yang menjanjikan dalam perjalanan mereka untuk menjadi pionir dalam pengembangan kendaraan listrik di Bali.
Inovasi mahasiswa PTM Undiksha ini membuktikan bahwa dengan dedikasi, pengetahuan, dan semangat untuk berkontribusi kepada masyarakat, mereka mampu menciptakan perubahan yang positif dan berdampak luas. Motor bekas yang diubah menjadi kendaraan listrik ini adalah contoh nyata bagaimana teknologi dan kreativitas bisa bersatu demi masa depan yang lebih baik.